Posts Tagged ‘puisi emha ainun nadjib’

TUHAN KUKUHKAN PUNDAKNYA ( Puisi Karya Emha Ainun Nadjib)

Saturday, January 10th, 2009

TUHAN KUKUHKAN PUNDAKNYA

tuhan kukuhkan pundaknya, kawanku memanggul dunia ini seluruhnya, apa tak retak ia
tuhan bajakan tulangnya, kawanku memikul sejarah ini tanpa sisa, takut aku menatapnya
tuhan ya tuhan, tanpa istirah ia catat di pikirannya kebobrokan demi kebobrokan jaman, yang membuatnya begitu letih dan kesakitan
bahkan dalam tidurnya ia sumpahi para penguasa yang amat memuakkannya, setiap tarikan nafasnya mengutuk dan berbunyi amat tua renta
sesak oleh nasib buruk begitu banyak manusia yang amat dicintainya, yang amat sungguh dicintainya
tuhan ya tuhan cukupkah persediaan cintanya, darimu juakah cintanya, berapa laut kau jatahkan buat air matanya, yang ia boroskan sedemikian rupa, untuk menangisi sekian banyak malapetaka yang terencana secara seksama
tuhan panjangkan waktu buat raganya, kawanku telah bulat tekadnya, untuk bersemayam di hati orang sengsara
siapa saja, siapa saja ya tuhan, maka abadikan ruang di jiwanya, sebab ia mimpikan yang lain dari sandiwara alam semesta, sebab ia bermaksud menghentikan roda raksasa, yang pasti takkan bergeming oleh seribu tangannya jika ia punya
tuhan ya tuhan berdirilah menemani, sorot matanya yang sepi
tuhan ya tuhan ia ucapkan doa sepi, terimalah dan bayarkan kepadanya seharga tangisnya atas senda guraumu ini

1985.

Puisi itu dikutip dari Kumpulan Sajak Emha Ainun Nadjib Cahaya Maha Cahaya, terbitan Pustaka Firdaus, cetakan keenam : November 1995. Saya bacakan di Aula Unpad Jl. Dipati Ukur pada tahun 1997 pada acara Gebyar Muharram 1417 yang diselenggarakan Senat Mahasiswa Universitas Padjadjaran, diiringi dentingan piano lagu Tuhan karya Bimbo/Taufik Ismail yang dibawakan sahabat saya, Noki Luqmanul Hakim.
Puisi itu saya pilih karena “bersuara perjuangan aktivis”, kebetulan banyak pejabat Unpad yang hadir.
Tak sengaja saya buka kardus buku-buku dan menemukan buku puisi itu. Jadi teringat kenangan manis “Rèformasi ‘98″, deh.
Saya sih bukan aktivis,tapi kagum dengan perjuangan mereka.

Share/Save/Bookmark


© 2009 100% tinu henpon,euy! All Rights Reserved